Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Suhadi menjelaskan, Minggu (18/9/2016) peristiwa ini terjadi pekan lalu di Singkawang Barat.
"Korban rewel menangis ingin buang air besar, sementara itu pelaku Yul sedang menikmati rokok, kemudian pelaku membuka baju korban dan diantar ke kamar mandi, ketika di kamar mandi korban masih rewel, akhirnya pelaku menyulut tangan kiri korban dengan rokok sebanyak dua kali dengan harapan korban diam tidak menangis," jelas Suhadi.
Namun karena disulut rokok tangannya, korban Nando tangisnya malah semakin menjadi karena kesakitan.
"Untuk menghentikan tangisnya pelaku Yul mencekik leher korban dengan posisi tangan kanan pelaku di depan dan tangan kiri di belakang," jelas Suhadi.
Selang beberapa menit korban langsung terjatuh membentur lantai kamar mandi dan korban terdiam. Selanjutnya pelaku Yul menyiram korban dengan air menggunakan gayung sebanyak tiga kali supaya korban bangun, namun ternyata korban tidak sadarkan diri.
"Pelaku panik dan lari keluar rumah sebentar, kemudian masuk lagi ke rumah dan membawa Korban ke rumah sakit Harapan Bersama Singkawang, namun jiwa korban sudah tidak tertolong dan meninggal dunia," beber Suhadi.
Berdasarkan pemeriksaan awal autopsi tubuh korban ditemukan adanya tanda tanda lebam di bagian Leher, ada bekas luka sulutan rokok sebanyak dua titik di lengan sebelah kiri, ada tanda merah di atas kemaluan, ada bekas lebam di bagian tulang rusuk sebelah kiri dan penyebab kematian korban karena kekurangan banyak oksigen.
"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, saat ini pelaku Yul diamankan di Polres Singkawang," tegas dia.
Suhadi juga menjelaskan pengungkapan kasus ini agak terlambat, sepekan baru terungkap. Itu karena pihak Polres Singkawang menunggu kedatangan orang tua korban yg sedang bekerja di Negeri Jiran Malaysia.
Setelah orang tua korban mengizinkan pihak kepolisian untuk melakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian, polisi kemudian bertindak cepat berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk melakukan autopsi dan hasilnya penyebab kematian korban Lorenzo Fernando alias Nando karena kekurangan banyak oksigen.
"Bertitik tolak dari hasil autopsi itulah polisi langsung melakukan interogasi kepada pelaku Yul, dan akhirnya ia mengakui membunuh korban karena rewel mengganggu pelaku menikmati rokok," tutup Suhadi.