Jakarta - Perusahaan game terbesar di China, Tencent,
membeli mayoritas saham Supercell senilai USD 8,6 miliar atau di kisaran
Rp 114 triliun. Supercell dikenal luas sebagai produsen game fenomenal,
Clash of Clans.
Pembelian itu akan mendukung ambisi Tencent berekspansi ke pasar internasional. Selain membeli saham mayoritas Supercell, Tencent sudah berinvestasi di beberapa studio game asing semacam Epic Games dan Riot Games.
Saham mayoritas Supercell sebelumnya dipegang oleh Softbank, operator besar di Jepang. Tencent akan mengakuisisi sekitar 84,3% dari saham Supercell, yang 72,2% di antaranya adalah milik Softbank. Pembelian dilakukan melalui konsorsium milik Tencent sendiri.
Supercell yang berbasis di Finlandia menghasilkan pendapatan besar dari fitur berbayar di dalam game buatannya. Dengan karyawan hanya 180 orang, Supercell mampu meraup untung 880 juta euro tahun lalu.
"Clash of Clans secara konsisten ada di 5 besar aplikasi dengan pendapatan tertinggi di waktu yang sangat lama, membuatnya jadi platform yang bagus bagi Tencent untuk mulai memposisikan diri di negara maju," sebut Richard Windsor, analis industri yang TCNews kutip dari Reuters.
Setelah proses pembelian selesai, manajemen Supercell yang ada saat ini dijanjikan akan tetal beroperasi secara independen. Dan perusahaan itu tetap akan berada di Finlandia.
"Deal ini memungkinkan Supercell tetap dimiliki secara privat. Itu hal yang cocok dengan ukuran kecil dan kultur unik kami dibandingkan jadi perusahaan publik di mana yang jadi perhatian kami adalah tekanan dari pasar finansial untuk berpikir jangka pendek," ujar CEO Supercell, Ilkka Paananen.
Pembelian itu akan mendukung ambisi Tencent berekspansi ke pasar internasional. Selain membeli saham mayoritas Supercell, Tencent sudah berinvestasi di beberapa studio game asing semacam Epic Games dan Riot Games.
Saham mayoritas Supercell sebelumnya dipegang oleh Softbank, operator besar di Jepang. Tencent akan mengakuisisi sekitar 84,3% dari saham Supercell, yang 72,2% di antaranya adalah milik Softbank. Pembelian dilakukan melalui konsorsium milik Tencent sendiri.
Supercell yang berbasis di Finlandia menghasilkan pendapatan besar dari fitur berbayar di dalam game buatannya. Dengan karyawan hanya 180 orang, Supercell mampu meraup untung 880 juta euro tahun lalu.
"Clash of Clans secara konsisten ada di 5 besar aplikasi dengan pendapatan tertinggi di waktu yang sangat lama, membuatnya jadi platform yang bagus bagi Tencent untuk mulai memposisikan diri di negara maju," sebut Richard Windsor, analis industri yang TCNews kutip dari Reuters.
Setelah proses pembelian selesai, manajemen Supercell yang ada saat ini dijanjikan akan tetal beroperasi secara independen. Dan perusahaan itu tetap akan berada di Finlandia.
"Deal ini memungkinkan Supercell tetap dimiliki secara privat. Itu hal yang cocok dengan ukuran kecil dan kultur unik kami dibandingkan jadi perusahaan publik di mana yang jadi perhatian kami adalah tekanan dari pasar finansial untuk berpikir jangka pendek," ujar CEO Supercell, Ilkka Paananen.