Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya diimbau untuk tidak terus bersenang-senang di atas penderitaan rakyat.
Politisi senior Rachmawati Soekarnoputri melihat, selama dua tahun
pemerintahan Joko Widodo-Jusuf kalla (jokowi-JK) berjalan, kondisi
kehidupan rakyat tidak mengalami peningkatan.
“Banyak terjadi penindasan rakyat seperti penggusuran paksa, dan
rakyat jadi sapi perah bayar pajak,” katanya kepada redaksi, Rabu (6/7).
Atas kondisi itu, rakyat membangkang kepada pemerintahnya sendiri.
Mbak Rachma mengatakan, hal itu sama seperti ungkapan Proklamator Bung
Karno ‘van verdrukten elementen verzet’ yang berarti pembangkangan
publik.
Terlihat dari imbauan Jokowi sudah tidak didengar lagi oleh rakyat
sehingga tidak lagi punya wibawa. Contohnya, seruan agar harga daging
sapi tidak lebih dari Rp 80 ribu per kilogram yang nyatanya tidak
digubris oleh siapapun, dan bahkan makin mahal. Disertai maraknya aksi
impor ilegal bahan pangan.
“Karena rakyat tahu penguasa banyak berbohong, hanya pencitraan.
Seolah-olah jadi Sinterklas, bagi-bagi hadiah insidentil sembako,” beber
Mbak Rachma.
Lebih jauh, pendiri Partai Pelopor itu menengarai apabila nantinya
Undang-Undang Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty dijalankan maka akan
terjadi pembangkangan lebih besar oleh rakyat, yakni memboikot bayar
pajak. Pasalnya, rakyat sudah muak dengan kinerja rezim Jokowi yang
tidak menuntaskan skandal korupsi besar seperti pengemplangan dana
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), dan justru malah memfasilitasi
pencuri uang negara dengan Tax Amnesty.
“Ini adalah bentuk kezoliman dan ketidakadilan. Masih butakah mata penguasa,” tegas Mbak Rachma.
Rachmawati Sebut Jokowi Sudah Tak Berwibawa
Reviewed by telorcicaknews
on
7/06/2016
Rating: 5