Jakarta - Sejumlah mantan relawan Teman Ahok berbicara sumbang
terkait proses pengumpulan dukungan KTP untuk Gubernur DKI petahana
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Barisan sakit hati itu disebut dibekingi
oleh sebuah ormas yang beraliansi dengan partai politik.
Teman Ahok sendiri sudah meluruskan semua tudingan eks relawan yang mengkritik soal transparansi anggaran sampai isu manipulasi pengumpulan KTP dukungan untuk Ahok. Apa yang dilakukan oleh eks relawan Teman Ahok, Richard cs disebut sebagai bentuk politisasi.
"Entah kebetulan entah tidak, semua serangan mulai gencar ketika Teman Ahok akhirnya mencapai 1 juta KTP. Dan entah kebetulan juga, metode pembusukannya dilakukan 'seolah-olah' dari dalam. Orang yang pernah bersentuhan dengan kita, namun kemudian tersingkir dalam gerakan, tiba-tiba datang dan menggembosi gerakan," kata juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, melalui siaran pers yang dimuat di website Teman Ahok, Rabu (22/6/2016).
"Padahal mereka, barisan sakit hati ini, tidak tahu banyak tentang gerakan karena hanya bergabung di awal, ketahuan melanggar, dan tidak tahu perkembangan. Tapi mungkin mereka berhasil menemukan pihak yang berkepentingan yang mau memfasilitasi mereka, dan mereka bersedia dipolitisasi," lanjutnya.
Teman Ahok pun menyatakan, ada salah satu relawannya yang sempat ingin ikut 'mbalelo' dengan barisan sakit hati namun akhirnya membatalkan. Orang tersebut lalu melapor ke Teman Ahok dan menuturkan bahwa ia mendapat ancaman dari ormas.
"Saya ditanya oleh seorang koordinator posko kami, kami rahasiakan namanya. Datang tergopoh-gopoh kesini, beliau cerita bahwa beliau menerima ancaman dari sebuah ormas," ungkap pendiri Teman Ahok, Singgih Widiastono dalam kesempatan yang sama.
Sayangnya Singgih dkk enggan menyebutkan nama ormas yang dimaksud. Namun berdasarkan hasil informasi dari keterangan yang mereka dapat, relawan ini terkait dengan Jokowi dan kelompok pendukungnya saat mengikuti Pilgub DKI 2012 dengan pasangan Ahok sebagai wagub.
"Ormas yang turut basicly mereka berjalan ketika ada Jokowi-Ahok, ada juga yang diresmikan oleh Jokowi, ormas ini juga ada di bawah naungan partai politik," jelas Singgih.
Kelompok barisan sakit hati di mana beberapa orangnya dipecat oleh Teman Ahok karena melakukan modus curang saat mengumpulkan dukungan KTP dikatakan mendapat sejumlah instruksi dari ormas yang dimaksud. Singgih pun menyebut beberapa relawan Teman Ahok mendapat ancaman melalui sambungan telepon.
"Mereka diminta menyebutkan berapa anggaran yang mereka diterima dari Teman Ahok. Kami sangat menyayangkan sekali sikap ormas ini," ucapnya.
Hingga saat ini masih belum diketahui identitas ormas yang diresmikan Jokowi yang memanfaatkan mantan relawan Teman Ahok. Namun belakangan muncul isu santer soal banyaknya relawan Jokowi yang mendukung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini maju di Pilgub DKI.
Ketum Ormas Projo Budi Arie Setiadi saat dikonfirmasi mengatakan memang mendengar isu tersebut. Projo adalah salah satu ormas relawan pendukung-pendukung Jokowi saat Pilpres 2014 lalu.
"Saya memang mendengar banyak relawan Jokowi yang mendukung Risma. Baguslah kalau figur-figur terbaik berlaga di Jakarta. Toh, yang untung akhirnya warga Jakarta juga," ujar Budi ketika berbincang dengan detikcom, Selasa (21/6).
Soal Pilgub DKI 2017, Projo sendiri belum mengambil keputusan terkait dukungannya. Projo menurut Budi masih menunggu dan akan bersikap pada waktunya, serta tidak ingin terjebak pada polarisasi lover versus haters namun berhitung dan bergerak secara rasional.
"Kondisinya masih sangat dinamis. Kami terus mencermati dengan seksama setiap aspirasi yang berkembang di masyarakat. Kami tidak ingin emosional dalam menentukan pilihan. Pemilih Jakarta itu sangat cerdas dan rasional sehingga kami berharap Pilkada DKI 2017 diwarnai adu gagasan dalam memajukan kota," terang dia.
Berbagai isu memang sudah mulai berkembang jelang Pilgub DKI. Sebelumnya Ahok juga menunjukkan kegalauan yang meski sebelumnya sudah menegaskan akan maju melalui jalur perseorangan, ia sempat terlihat ragu dan menyiratkan ingin maju melalui jalur partai politik.
Lantas ormas manakah yang tengah bergerilya melakukan politisasi terhadap kelompok relawan Teman Ahok? Apakah ada hubungan keterlibatan ormas itu dengan partai politik untuk melawan Ahok yang maju lewat jalur independen?
Teman Ahok sendiri sudah meluruskan semua tudingan eks relawan yang mengkritik soal transparansi anggaran sampai isu manipulasi pengumpulan KTP dukungan untuk Ahok. Apa yang dilakukan oleh eks relawan Teman Ahok, Richard cs disebut sebagai bentuk politisasi.
"Entah kebetulan entah tidak, semua serangan mulai gencar ketika Teman Ahok akhirnya mencapai 1 juta KTP. Dan entah kebetulan juga, metode pembusukannya dilakukan 'seolah-olah' dari dalam. Orang yang pernah bersentuhan dengan kita, namun kemudian tersingkir dalam gerakan, tiba-tiba datang dan menggembosi gerakan," kata juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, melalui siaran pers yang dimuat di website Teman Ahok, Rabu (22/6/2016).
"Padahal mereka, barisan sakit hati ini, tidak tahu banyak tentang gerakan karena hanya bergabung di awal, ketahuan melanggar, dan tidak tahu perkembangan. Tapi mungkin mereka berhasil menemukan pihak yang berkepentingan yang mau memfasilitasi mereka, dan mereka bersedia dipolitisasi," lanjutnya.
Teman Ahok pun menyatakan, ada salah satu relawannya yang sempat ingin ikut 'mbalelo' dengan barisan sakit hati namun akhirnya membatalkan. Orang tersebut lalu melapor ke Teman Ahok dan menuturkan bahwa ia mendapat ancaman dari ormas.
"Saya ditanya oleh seorang koordinator posko kami, kami rahasiakan namanya. Datang tergopoh-gopoh kesini, beliau cerita bahwa beliau menerima ancaman dari sebuah ormas," ungkap pendiri Teman Ahok, Singgih Widiastono dalam kesempatan yang sama.
Sayangnya Singgih dkk enggan menyebutkan nama ormas yang dimaksud. Namun berdasarkan hasil informasi dari keterangan yang mereka dapat, relawan ini terkait dengan Jokowi dan kelompok pendukungnya saat mengikuti Pilgub DKI 2012 dengan pasangan Ahok sebagai wagub.
"Ormas yang turut basicly mereka berjalan ketika ada Jokowi-Ahok, ada juga yang diresmikan oleh Jokowi, ormas ini juga ada di bawah naungan partai politik," jelas Singgih.
Kelompok barisan sakit hati di mana beberapa orangnya dipecat oleh Teman Ahok karena melakukan modus curang saat mengumpulkan dukungan KTP dikatakan mendapat sejumlah instruksi dari ormas yang dimaksud. Singgih pun menyebut beberapa relawan Teman Ahok mendapat ancaman melalui sambungan telepon.
"Mereka diminta menyebutkan berapa anggaran yang mereka diterima dari Teman Ahok. Kami sangat menyayangkan sekali sikap ormas ini," ucapnya.
Hingga saat ini masih belum diketahui identitas ormas yang diresmikan Jokowi yang memanfaatkan mantan relawan Teman Ahok. Namun belakangan muncul isu santer soal banyaknya relawan Jokowi yang mendukung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini maju di Pilgub DKI.
Ketum Ormas Projo Budi Arie Setiadi saat dikonfirmasi mengatakan memang mendengar isu tersebut. Projo adalah salah satu ormas relawan pendukung-pendukung Jokowi saat Pilpres 2014 lalu.
"Saya memang mendengar banyak relawan Jokowi yang mendukung Risma. Baguslah kalau figur-figur terbaik berlaga di Jakarta. Toh, yang untung akhirnya warga Jakarta juga," ujar Budi ketika berbincang dengan detikcom, Selasa (21/6).
Soal Pilgub DKI 2017, Projo sendiri belum mengambil keputusan terkait dukungannya. Projo menurut Budi masih menunggu dan akan bersikap pada waktunya, serta tidak ingin terjebak pada polarisasi lover versus haters namun berhitung dan bergerak secara rasional.
"Kondisinya masih sangat dinamis. Kami terus mencermati dengan seksama setiap aspirasi yang berkembang di masyarakat. Kami tidak ingin emosional dalam menentukan pilihan. Pemilih Jakarta itu sangat cerdas dan rasional sehingga kami berharap Pilkada DKI 2017 diwarnai adu gagasan dalam memajukan kota," terang dia.
Berbagai isu memang sudah mulai berkembang jelang Pilgub DKI. Sebelumnya Ahok juga menunjukkan kegalauan yang meski sebelumnya sudah menegaskan akan maju melalui jalur perseorangan, ia sempat terlihat ragu dan menyiratkan ingin maju melalui jalur partai politik.
Lantas ormas manakah yang tengah bergerilya melakukan politisasi terhadap kelompok relawan Teman Ahok? Apakah ada hubungan keterlibatan ormas itu dengan partai politik untuk melawan Ahok yang maju lewat jalur independen?