Latest News

Friday, June 24, 2016

Dituding Teman Ahok, Ini Kata Adian Napitupulu

Jakarta - Teman Ahok menyebut ada upaya politisasi dari ormas yang diresmikan Jokowi dan dinaungi parpol terhadap barisan eks relawan yang sakit hati. Ketua Dewan Pembina Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Adian Napitupulu menjawab tudingan itu dalam bentuk candaan.

"Saya akan menggelar konferensi pers besok Sabtu," kata Adian saat dikonfirmasi TCNews, Kamis (23/6/2016).

Anggota DPR dari FPDIP itu melanjutkan 'jawaban' tudingan itu dengan sebuah joke berupa tanya jawab lengkap dengan jawaban 'Teman Ahok (TA)' yang dikirim lewat pesan elektronik sebagai berikut:

Apakah Benar Teman Ahok membayar relawan dengan target jumlah KTP tertentu?

TA : Di belakang mereka ormas yang diresmikan Jokowi.

Apakah benar relawan dibayar Rp 2,5 juta untuk 560 KTP per bulan?

TA : Pimpinan ormas itu anggota DPR dari salah satu partai.

Apakah benar setiap Posko diberikan printer dan laptop ?

TA : Mereka sudah kami pecat karena curang.

Apakah benar Koordinator Posko diberikan handphone Lenovo?

TA : Kami tahu banyak partai yang merasa terganggu dengan kehadiran kami.

Kalau untuk membagikan Koran apakah benar relawan dibayar Rp 350 ribu ?

TA : Kami memang mau di ancurkan tapi kami sudah tahu siapa di belakang mereka.

Apakah benar TA habiskan Rp 12 miliar untuk kumpulkan 1 juta KTP.

TA : Kami ini anak muda yg hanya ingin Jakarta dipimpin orang baik.

Kenapa laporan keuangan TA dalam 6 bulan ini belum dibuat?

TA : Kami tidak berhubungan dan tidak kenal dengan pengembang reklamasi.

Terima kasih atas wawancaranya.

TA : Kami dapat pinjaman modal Rp 500 juta dan kami cetak merchandise lalu kami jual dan untung Rp 6,5 miliar.

Lewat pernyataan itu seolah Adian ingin menyindir Teman Ahok yang kemarin baru saja menggelar konferensi pers mengklarifikasi tudingan yang dilontarkan eks relawan Teman Ahok.

Sebelumnya diberitakan Teman Ahok mengungkap ada ormas yang diresmikan Jokowi yang bernaung di bawah parpol yang mempolitasasi barisan sakit hati eks relawan Teman Ahok. Salah satu eks relawan, Richard Sukarno, pernah aktif di Pospera.

"Dari situ saya ketemu teman saya yang namanya Eko. Katanya, 'bang kita ada mainan baru'. Kata saya mainan apa itu? Eko bilang ngapain ikut Kemensos yang nggak ada uangnya, orang ngerjain mainan Teman Ahok ada uangnya. Saya tanya gimana caranya? Namanya Teman Ahok itu menjalankan sejuta KTP. Gimana kalau kita buat warga yang mau beli formulir KKS kita saling bersama formulir Teman Ahok," ujar Richard mengungkapkan awal mula bergabung saat berbincang dengan TCNews, Kamis (23/6/2016).

Dia mengaku kemudian akhirnya bergabung dengan Teman Ahok karena mendapat laptop, printer, dan uang gaji Rp 2,5 juta.

"Kalau dapat KTP segini dibayar segini, kalau dapat berapa lagi dapat bonus lagi, udah kayak MLM. Teman Ahok kan katanya transparan, saya baru tahu relawan itu dibayar. Kalau bisa merekrut KTP sebanyak-banyaknya nggak perlu cari KTP lagi nanti jadi koordinator," tutur Richard.

Namun Richard menepis apa yang dilakukannya buka-bukaan soal Teman Ahok karena 'pesanan' ormas yang berada di bawah kendali partai. Richard juga memberi penjelasan soal foto dengan atribut PDIP dan juga acara relawan Pospera saat pemenangan Jokowi di Pilpres.

"Sama sekali ini nggak. Ini gerakan moral. Saya bisa menunjukkan gambar beberapa tahun lalu saat saya antusias dengan Pak Jokowi itu. Namanya relawan kan nggak salah memakai atribut. Pakai seragam ormas partai," jelasnya.

"PDIP ada simpatisan, ada kader. Semua orang punya seragam kalau suka dengan Bung Karno pasti punya," jawab dia lagi.
Comments
0 Comments

SUBSCRIBE

Berlangganan Yuk!

Daftar Melalui Email Untuk Info Terupdate Dari Telorcicak

TCNews Media